lamorenetaeventos.com -Hubungan PDI Perjuangan dan mantan kadernya, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanas. Kedua pihak bersitegang terkait masalah utusan Jokowi untuk merespons pemecatan dari PDIP.
Perseteruan ini bermula dari pernyataan Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus. Dia meyebut, pada 14 Desember 2024, ada utusan yang meminta Hasto Kristiyanto mundur dari jabatannya sebagai Sekjen PDIP. Utusan itu juga disebut meminta PDIP tak memecat Jokowi.
“Perlu diketahui bahwa sekitar tanggal 14 Desember itu ada utusan yang menemui kami yang memberitahu bahwa Sekjen harus mundur lalu meminta jangan pecat Jokowi dan menyampaikan ada sekitar 9 orang dari PDIP Perjuangan yang menjadi target dari pihak kepolisian dan KPK,” kata Deddy Sitorus, Rabu (17/3).
Jokowi tidak tinggal diam terkait tudingan tersebut. Dia justru meminta PDIP membuktikan siapa utusan yang dimaksud.
“Nggak ada (utusan), ya harusnya disebutkan siapa, biar jelas. Siapa? Siapa?,” tegas Jokowi ditemui di rumahnya, Sumber, Banjarsari, Jumat (14/3). Jokowi merespons pertanyaan soal PDIP yang menyebut ada utusan yang datang meminta Hasto mundur dan Jokowi tak dipecat.
Jokowi mengaku tidak memiliki kepentingan menyuruh utusan untuk datang ke PDIP dan meminta agar dirinya tidak dipecat.
“Kepentingannya apa saya mengutus untuk itu kepentingannya apa. Coba logikanya,” ujarnya.
Sein Kiri Belok Kanan
Sementara itu, Deddy Sitorus, yang pertama kali melempar tudingan, juga merespons kembali pernyataan Jokowi. Dia mengungkit sein kiri belok kanan.
“Kalau kata netizen +62 biasalah, sein kiri belok kanan,” kata Deddy kepada wartawan, Jumat (14/3).
Deddy tak merespons soal ada tidaknya bukti atas tudingannya itu. Dia malah kembali menuding Jokowi yang tak berubah sejak dulu.
Jokowi Ngaku Diam Selama Ini
Jokowi mengingatkan kesabarannya ada batasnya.
“Saya itu udah diem lho ya. Difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekkan saya diam, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus lho, tapi ada batasnya,” terangnya.